Pengertian Fire Hydrant
Fire Hydrant – Fire hydrant adalah sistem pemadam kebakaran yang menghubungkan langsung dengan sumber air. Sistem ini berfungsi menyalurkan air ke lokasi kebakaran melalui jaringan distribusi yang telah dirancang khusus. Fire hydrant banyak digunakan di berbagai jenis bangunan, seperti:
- Gedung Perkantoran & Apartemen
- Rumah Sakit & Klinik
- Hotel & Penginapan
- Pabrik & Industri
- Mall & Pasar Modern
- SPBU & Kilang Minyak
- Perbankan
- Sekolah & Universitas
Sebagai tulang punggung sistem pemadam kebakaran, fire hydrant harus dirancang sesuai dengan standar keselamatan dan spesifikasi teknis yang berlaku.
Komponen Utama Fire Hydrant
Sistem hydrant terdiri dari beberapa komponen utama, di antaranya:
- Tempat Penyimpanan Air (Tanki Air) – Sebagai sumber utama pasokan air.
- Jaringan Pipa & Katup (Valve) – Mengalirkan air ke titik pemadaman.
- Hydrant Pillar & Hydrant Box – Titik distribusi air yang digunakan oleh petugas pemadam kebakaran.
Jenis Fire Hydrant
Ada dua jenis utama fire hydrant yang umum digunakan:
- Fire Hydrant Pillar – Berbentuk tiang hydrant yang dipasang di luar gedung untuk akses langsung oleh petugas pemadam kebakaran.
- Fire Hydrant Box – Berisi peralatan pemadam seperti selang dan nozzle, biasanya ditempatkan di dalam bangunan.
Sistem ini memungkinkan air dialirkan dengan cepat ke titik kebakaran untuk mempercepat proses pemadaman.
Pentingnya Pemeliharaan Fire Hydrant
Agar tetap berfungsi optimal, fire hydrant harus diperiksa secara berkala. Beberapa aspek yang perlu dipantau dalam perawatan meliputi:
- Tanki air – Pastikan tidak ada kebocoran yang dapat mengurangi pasokan air.
- Pump set – Memastikan pompa dapat bekerja dengan baik saat dibutuhkan.
- Jaringan pipa & valve – Mencegah penyumbatan atau kebocoran.
- Hydrant valve & coupling – Menjamin koneksi selang tetap kuat.
- Fire hose & nozzle – Memastikan selang dan kepala semprotan berfungsi dengan baik.
Tanpa pemeliharaan rutin, sistem ini bisa gagal saat terjadi kebakaran, yang justru berisiko menyebabkan kecelakaan kerja atau kerugian yang lebih besar.
Fire Hydrant Pump: Tetap Berfungsi Saat Listrik Padam
Salah satu tantangan utama dalam sistem pemadam kebakaran adalah ketika listrik padam. Saat terjadi kebakaran, PLN biasanya memutus aliran listrik untuk mencegah penyebaran api. Oleh karena itu, fire hydrant pump harus dirancang agar tetap bekerja tanpa bergantung pada listrik PLN.
Sistem pompa hydrant terdiri dari beberapa jenis pompa:
- Jockey Pump – Menjaga tekanan air dalam sistem hydrant agar selalu siap digunakan.
- Electric Pump – Pompa utama yang bekerja saat sistem membutuhkan debit air lebih besar.
- Diesel Pump – Pompa cadangan yang diaktifkan ketika listrik PLN padam, memastikan pemadaman tetap berjalan.
Dengan kombinasi ketiga jenis pompa ini, fire hydrant tetap dapat berfungsi dalam kondisi darurat tanpa gangguan.
Sebagai perusahaan swasta nasional yang berfokus pada pengelolaan air bersih dan pengolahan air limbah, termasuk WWTP, IPAL, STP, dan WTP. PT Pancuran Mas Nusantara juga berkomitmen dalam bidang Fire Protection untuk mendukung standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di berbagai sektor, seperti industri, rumah sakit, apartemen, hotel, dan perkantoran.
Untuk konsultasi dan informasi lebih lanjut, hubungi kami melalui WhatsApp, email, atau telepon.